biarkan aku istiqomah

Terdiam. masih diam dalam kebisingan sedang para aktor sudah siap mementaskan yang terbaik dari mereka. para penari anggun dengan busananya. gerak gerik roknya tak berhenti menari nari tertiup oleh hembusan angin dan aku masih saja diam. Diam dengan ketidakmengertian. diam dengan ketidak pahaman.

sekilas untuk berfikir bahwa aku selesai. afwan, ana takhollian. I give up. *sambil melambaikan tangan dan pergi tidak meninggalkan jejak. tp sedikit kutelusuri asa dalam jiwa, masih ada sedikit optimisme yang tertinggal dan terpatri dalam jiwa. mungkin Dia sedang menguji dan menjamu dengan sesuatu diluar dari yang aku bayangkan. sekilas, kau memberi harapan dan sekilas pula kau membuatku putus asa. 

Yaa Asafah . . .

saya benar benar putus asa. terlalu berlarut larut dalam kesenjangan ini sedang yang lain sudah tertidur dengan keletihannya sedang diriku? masih selalu diam.

Terima kasih untuk yang sudah menjadi aktor dalam penjamuan skenarioNya. aku rehat dari safar ini dengan tenggang waktu yang lama. maafkan, jika penaku tidak mampu menggambar dirimu seutuhnya. jika kertasku masih kosong dari namamu jika bait bait paragrafku belum mencantumkan dirimu. 

Zadanallah hirsha. Semoga kebaikan selalu menjadi petikan utama kita dalam mengarungi luasnya dunia ini dan semoga tawaddu menjadi sisi perbedaan kita dengan yang lain. afwan, ana rehat wahai yang menanti di punggung waktu :)

biarkan aku istiqomah dengan jalanku