note dik: 2 januari 2008 via blogging
kita berada di ranah rantau. walau jarak memisahkan, suhu dan waktu membedakan kita. tp masih ada angin yang akan setia menyampaikan pesan rinduku padamu uttiku :))
siapa sangka, aku bisa menginjakkan kakiku ke 'tanah rendah' ini. negeri kincir angin terbesar di dunia, pemilik bunga tulip yang indah, heum tapi kalau kuingat buku sejarahku yang menceritakan tentang kejamnya penjajah Belanda ... aku jadi ciut. aku takut jika jiwa dan diriku di jajah di sini, di ranah rantauku, An :((
oh iya, kalau nanti kau libur semester, aku ingin mengajakmu ke sini. kita berfoto-foto ria, naik sepeda klasik mengelilingi jantung kota Amsterdam. uang? heum kau harus menabung dari sekarang, An! haruss! kalau kau mau, kau juga bisa kuliah di sini. kalau kau mau, nanti aku carikan beasiswa. kau mau, An?
setahun ini, mungkin aku agak sibuk. tapi pasti yah pasti akan kuluangkan waktuku untuk say hello padamu, An :). setahun ini, sembari aku kuliah aku juga ikut kursus bahasa Belanda bersama mahasiswa Indonesia yang kuliah di sini. ternyata banyak loh An orang Indonesia yang tinggal bahkan menetap di sini.
heum ... sudah dulu yah An, nanti kuceritakan lagi yang lebih panjang. kutunggu postinganmu :))