Mencontek merupakan suatu aktivitas
spekulasi yang tinggi dan suatu bentuk sikap ingin mendapatkan hasil instan. Segala
sistem dan taktik pencontekan sudah dikenal pelajar. Sistem suap agar mendapat
nilai baik, juga membayar guru agar membocorkan soal ulangan, sudah menjadi
praktik biasa dalam dunia pendidikan.
Wednesday, October 26, 2011
Tuesday, October 25, 2011
ibu di mataku
Ibu,
ummi, bunda, mom … itulah panggilannya. Nama berjuta arti dan tidak ada kata
maupun kalimat sepadan yang dapat
menggambarkan makna dari sebuah nama yang sederhana tersebut. Bahkan
jika ingin di tuliskan dan digambarkan, air di lautan pun hingga kering tidak
bisa menggambarkan makna dari sosoknya.
Ibu
adalah sosok wanita yang penuh perhatian, kesabaran dan ketabahan. Beliau
adalah pundak tempat bersandar, pendengar setia dan tempat berbagi dalam segala
hal. Tanpa ibu, kehidupan ini bak rumah tak
berpondasi yang sewaktu- waktu bisa roboh.
Seorang
ibu memiliki andil yang sangat besar dalam proses perkembangan anak. Namun,
tidak bisa dikatakan bahwa 100% kesalahan anak disebabkan oleh ibu. Sebab tidak
ada ibu yang ingin anaknya tidak baik. Hanya saja, terkadang seorang anak lebih
memilih jalan hidup yang tidak baik.
Ibu
adalah matahari dunia. Yang selalu menyinari setiap langkah- langkah anaknya,
memberi sebongkah harapan ketika pagi itu datang dan penyejuk jiwa ketika malam
menyapa. Beliau adalah segalanya, tanpanya tiada arti dari kata anak. Beliau
adalah darah yang mengalir dalam setiap tubuh anak- anaknya. Ialah jantung yang
terus berdetak dan sukma yang tak pernah terpisah dari raga.
Ibuku mutiaraku
Ibuku tumpuan hidupku
Ibuku
sukmaku
Biarpun
ia menelan butir- butir kepahitan karena ulah anak- anaknya, ia tak pernah
merasa jenuh untuk tetap mengasuh dan mendidik hingga anak- anaknya berhasil.
Bahkan hidupnya ia korbankan demi senyum kebahagian anaknya. Ia adalah pelita
dikala kegelapan menyuluh jalan kehidupan.
Ibu
adalah malaikat berwujud manusia. Jika Allah adalah Tuhan pertamaku, maka
beliau adalah Tuhan keduaku. Tangannya tak pernah berhenti memberi. Memberi
kasih sayang, memberi kebahagian, memberi uang, memberi arahan dan memberi segala
sesuatu yang diperlukan.
Ibu
juga suka- suka. Suka memasak, suka membersihkan, suka mendoakan, walaupun
kadang- kadang suka marah- marah. Namun kemarahannya itu belum bisa melunturkan
makna ibu dari hati anak- anaknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)