SELAMAAAAAT!!! anda memasuki kawasan blog sotta

Wednesday, October 26, 2011

Mencontek


Mencontek merupakan suatu aktivitas spekulasi yang tinggi dan suatu bentuk sikap ingin mendapatkan hasil instan. Segala sistem dan taktik pencontekan sudah dikenal pelajar. Sistem suap agar mendapat nilai baik, juga membayar guru agar membocorkan soal ulangan, sudah menjadi praktik biasa dalam dunia pendidikan.

Tuesday, October 25, 2011

ibu di mataku

hei hei hei lama tak negpost . there are many reasons who make me lazy to write. one of all is couse i dont have spare time and many tasks. oke oke. belajar bahasa inggrisx sampai di sini, sekarang belajar bahasa indonesia. ouh iya, kali ini saya mau ngepost masalah ibu yg merupakan tugas kuliah. cek it out my task :D
Ibu, ummi, bunda, mom … itulah panggilannya. Nama berjuta arti dan tidak ada kata maupun kalimat sepadan yang dapat  menggambarkan makna dari sebuah nama yang sederhana tersebut. Bahkan jika ingin di tuliskan dan digambarkan, air di lautan pun hingga kering tidak bisa menggambarkan makna dari sosoknya.
Ibu adalah sosok wanita yang penuh perhatian, kesabaran dan ketabahan. Beliau adalah pundak tempat bersandar, pendengar setia dan tempat berbagi dalam segala hal. Tanpa ibu, kehidupan ini bak rumah  tak berpondasi yang sewaktu- waktu bisa roboh.
Seorang ibu memiliki andil yang sangat besar dalam proses perkembangan anak. Namun, tidak bisa dikatakan bahwa 100% kesalahan anak disebabkan oleh ibu. Sebab tidak ada ibu yang ingin anaknya tidak baik. Hanya saja, terkadang seorang anak lebih memilih jalan hidup yang tidak baik.
Ibu adalah matahari dunia. Yang selalu menyinari setiap langkah- langkah anaknya, memberi sebongkah harapan ketika pagi itu datang dan penyejuk jiwa ketika malam menyapa. Beliau adalah segalanya, tanpanya tiada arti dari kata anak. Beliau adalah darah yang mengalir dalam setiap tubuh anak- anaknya. Ialah jantung yang terus berdetak dan sukma yang tak pernah terpisah dari raga.
Ibuku mutiaraku
Ibuku tumpuan hidupku
Ibuku sukmaku
Biarpun ia menelan butir- butir kepahitan karena ulah anak- anaknya, ia tak pernah merasa jenuh untuk tetap mengasuh dan mendidik hingga anak- anaknya berhasil. Bahkan hidupnya ia korbankan demi senyum kebahagian anaknya. Ia adalah pelita dikala kegelapan menyuluh jalan kehidupan.
Ibu adalah malaikat berwujud manusia. Jika Allah adalah Tuhan pertamaku, maka beliau adalah Tuhan keduaku. Tangannya tak pernah berhenti memberi. Memberi kasih sayang, memberi kebahagian, memberi uang, memberi arahan dan memberi segala sesuatu yang diperlukan.
Ibu juga suka- suka. Suka memasak, suka membersihkan, suka mendoakan, walaupun kadang- kadang suka marah- marah. Namun kemarahannya itu belum bisa melunturkan makna ibu dari hati anak- anaknya.