SELAMAAAAAT!!! anda memasuki kawasan blog sotta

Tuesday, February 15, 2011

SELASA (15/02). SORE MENJELANG MALAM

Selasa. Sore menjelang malam. 
langit mulai tampak memerah.kekuning- kuningan dan akan segera berganti menjadi gelap. matahari akan beristirahat dan berganti dengan bulan.

Selasa. Sore menjelang malam
kerinduanku terhadap rumah menghantarkanku keluar dari istana keluarga Mu'min menuju istanaku. 1, 2, 3, 100, 1000... tidak terhitung olehku  langkah yang menghantarkanku menuju tempat kebahagian itu. sebelum kaki kanan memasuki dunia baruku, seorang sosok yang berharga dihidupku menyapaku. Beliau abiku... Imam dalam kehidupanku. "dari mana?" .. pertanyaan itu menuju ke arahku. hanya dengan senyuman kecil yang ku balaskan ke hadapannya. beliau tidak protes, beliau sosok yang mengerti dengan keadaanku, yang mempercayaiku melebihi orang- orang yang mengenalku.

Selasa. sore menjelang malam.
kegerahan mulai menghampiriku. ini mungkin karna badanku yang mulai mengeluarkan bau kecut. jaket yang memelukku, kulepas dengan segera. ku gantungnya di samping lemari pakaianku. kuletakkan dia bersama baju- baju yang selalu melindungi ku dari cengkraman panas matahari.

Selasa. Sore menjelang malam
Cermin besar menampilkan seluruh badanku. terlihat sosok yang begitu sangat ku kenali. ya... dia adalah gambaranku. ku perhatikan sejenak kembaran ku. terlihat olehku muka yang begitu kusam, mata yang begitu lelah, pipi yang semakin hari semakin menebal dan tak lagi nampak sinar lembut  dari pancaran kedua bola mata itu. sepertinya sosoknya mulai berganti... harinya sangat lelah oleh sejuta pikiran yang berbatu di otaknya dan membuatnya lelah menitihnya. tapi dia akan tetap tegar. yah .. dia adalah gambaran ku dalam cermin kamarku.


Selasa. Sore menjelang malam
kegerahan itu musnah. kupaksakan badanku untuk terus bertahan diantara kelelahan- kelelahan yang semakin hari menipiskan semangatku. dan kuputuskan untuk menyempatkan membuka coretan gajeku sebelum suara panggilan menderuh. 



Selasa. Sore menjelang malam
ku duduk di sebelah kiri adikku, adik pertamaku. ku perhatikan gerak- gerik lincah tangan kanannya mengotak- atik sebuah jejaring sosial yang membuat harinya merasa berharga. begitu lincah tangannya menggerakkan mouse kecil itu, hingga kursornya pun tak bisa ku tangkap arah dan letaknya, kecuali saat tangannya lelah memutarnya. alhamdulillah... tidak ada situs terlarang yang dia buka melainkan sebatas coretan kecil yang menjadi inspirasinya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. 


Selasa. Sore menjelang malam
tak ingin kebahagiaannya terganggu oleh kehadiranku di sampingnya, akhirnya kuputuskan pergi dan duduk di komputer yang lain. melihat ocehan dari teman sekolah dan teman maya. walau sedikit ada rasa malas, tapi segera ku tepis. tidak ingin kalah, tangan kananku dengan cakapnya menekan tombol on pada CPU dan terlihat sinar putih mulai terpancar dari layar monitor yang berada tepat dihadapanku. sebentar lagi waktu ku untuk bermain.


Selasa. Sore menjelang malam
Rumahku tampak sepi, tidak menggambarkan rumah yang ramai oleh penghuni. sesaat terbesit olehku rasa penasaran terhadap suara- suara yang biasanya menggelegar itu. tapi... lagi.lagi kusudahi rasa itu dan menjawab rasa penasaranku dengan berkata, "mungkin mereka sibuk bermain"


Selasa. Sore menjelang malam
Menunggu Adzan magrib berkumandang, ku buka jejaring sosial dan blogku. terlihat olehku komen- komen lucu, ocehan- ocehan dan juga pertanyaan gaje dari teman.temanku. kubayangkan satu persatu wajah gila mereka. dan Senyumku melebar.
ini dan merekalah keluarga kesekianku. coretan tanganku ternyata bisa memberi respon positif dari mereka. Syukur dan terima Kasihku kepadaMu ya Rabbku.. yang tak lelah memberiku nikmat ini, walau belum ku maksimalkan.



Selasa. Sore menjelang malam
selama panggilan itu belum terdengar, ku teruskan pencarianku k situs.situs yang bisa membantuku menjadi lebih baik dan memaksimalkan anugrah dari Tuhanku. oh iya, salah seorang teman mayaku bertanya , "apa itu kate'?  dan kembali Senyumku melebar. tapi tidak ku sampai bayangkan wajah teman mayaku ini. 
sebuah pertanyaan yang kerap kali kujawab dengan jawaban yang berbeda. bukan plinplan melainkan karena kate tidaklah diartikan oleh 1 pengertian. melainkan kate memiliki banyak gambaran. tidak hanya sebuah singkatan dari nama.nama makanan, dan tidak pula sebagai papan nama sebuah kelompok remaja.


Selasa. Sore menjelang malam
tanganku tak hentinya membuka blog.blog yang memberiku inspirasi. blog.blog yang kerap kali membangkitkan semangat mencoretku dari sebuah kertas menuju sebuah alat komunikasi canggih yang dulunya diartikan sebagai pengelolah angka maupun data.


Selasa. Sore menjelang malam
Lagi.lagi suara adzan belum berkumandang. tetap dengan posisi serius di depan komputer berlayar LCD. ku cari dan terus mencari situs yang memuat pertanyaanku tentang masa depanku, situs yang memuat pertanyaanku tentang ilmu yang setiap hari ku perdalam, serta situs dan blog yang bisa memberiku ide. hingga beberapa menit menjelang, mataku melotot oleh sebuah alamat blog. tertulis sebuah nama yang tidak asing lagi bagiku dan bagi beberapa temanku. otakku dengan refleksnya mengeluarkan tanda tanya besar dan mulai bergelantungan di atas kepalaku. tanda tanya besar yang menit itu akan terjawab. blog yang tak ku sangka- sangka bisa ku temui tanpa ada informasi atau suara burung yang membisikkanku. Subhanallah, betul.betul d luar dugaanku. inilah kuasa Tuhan.



Selasa. Sore menjelang malam
http://i*****.blogspot.com/ adalah situs yang membuat senyum kembali terpancar dari bibirku. tapi, senyum ini berbeda dengan senyum sebelumnya. tidak selebar tadi, tidak semanis tadi dan tidak pula seikhlas tadi. entahlah ... cenat.cenut jantungku berdetak. keras sekali... tidak mampu ku bendung lagi, mataku mulai memerah, tanganku mulai gemetaran sedang bibirku masih saja tersenyum tanpa ku tahu arti dibaliknya.

Selasa. Sore menjelang malam
"** ******** ****". satu kata yang mulai menyambungkan pertanyaan 1 dan yang lainnya. dan kalimat yang menjadi jawaban atas tanda tanya besar yang tadi bergelantungan itu. blog itu menjawab keresahanku. kata perkata, kalimat perkalimat.. hingga ku temui arti dan makna dibalik coretan.coretan itu. sangat gaje... tapi cukup membuatku drop. Astagfirullah

Selasa. Sore menjelang malam
Sedikit demi sedikit ku aktifkan penalaranku. ku artikan bait perbait dari post.post yang terdapat dalam blog itu. malu aku malu... ya aku malu. 1, 2, 3, 14 catatan, semuanya telah ku baca. rintihan air mata tidak ketinggalan. ya Allah... gumamku dalam hati, inikah jawaban atas beberapa hari ini Kau munculkan dia dalam pikiran ku? inikah cerita yang akan Kau beri tau?

Selasa. Sore menjelang malam
aku tidak sanggup berhadapan dengan catatan.catatan itu. entahlah... semakin aku tidak mengerti dengan perasaanku. sejak beberapa waktu silam, aku mulai tidak mengerti dengan definisi menyayangi... definisi mencintai dan definisi mengidolakan. buatku itu sama saja. dan saat ini , aku tidak bs membedakan dan tidak bisa menangkap alasan mengapa hatiku merintih.

Selasa. Sore menjelang malam
Tidak bisa bertahan dengan keadaan seperti ini. ku berhentikan fokus mataku ke layar datar d hadapanku, dan ku gerakkan dengan cepat tangan kanan ku menuju tombol off pada komputer. kakiku lari menuju kamar peristirahatanku. ku tatap mataku d depan cermin besar tadi. ku lihat lagi ... mata yang lelah itu kembali menangis, merontah- rontah. tapi sama skali ... aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi. tetasan air mata itu tidak berhenti jatuh membasahi rok coklat yang dari tadi pagi ku kenakan. aku kembali melihat senyum kecut yang terpancar dari pantulan diriku dalam cermin itu.

Selasa. Sore menjelang malam
Badanku jatuh ... menunduk dan terus mengeluarkan air mata. ku tanyakan pada diriku, "apa yang terjadi ??
tidak ada jawaban atas pertanyaan itu. badanku remuk, loyoh tak bertenaga. rasanya nyawaku tersisa setengah. Aku terus menunduk dan ku dapatkan mataku melihat sebuah buku pinjaman dari akh us yang bertuliskan LA TAHZAN. dengan sigap, ku rebut buku itu. lalu ku buka. lembar demi lembar... terus ku baca. air mataku tidak berhenti mengeluarkan air mata.

Selasa. Sore menjelang malam
ku dengar suara Adzan dari arah barat, bukan dari masjid belakang rumahku. Tidak ku hentikan pembacaanku, terus... terus ku baca. hingga ku dapatkan kata- kata, kalimat- kalimat dan ayat penunjang penutup kesedihan hatiku. aku kembali bertanya pada hatiku, "apa gerangan kau bersedih ?

Selasa.  Sore berganti Magrib
Adzan akhirnya berkumandang dari masjid belakang rumah. ku letakkan buku tebal itu, lalu kulap mukaku, kubasuh dengan air wudhu. ya... masih tampak lembab. ku ambil talkum dan ku dirikan shalat magrib walau tidak berjamaah. salah satu alasanku tidak berjamaah adalah karena ketakutanku saat shalat, air mataku jatuh.
ya... ketakutan itu terjadi. sujud terakhirku. hati ku curhat kepada sang kuasa. dia tanyakan penjelasan yang dia liat. dia minta kekuatan diri. dia terus menangis... dan kuputuskan untuk membangunkan tubuhku menuju tasyahud akhir. air mata sejenak berhenti. semenit... dua menit, akhirnya selesai.

Selasa. Magrib menuju Malam
Kulanjutkan ibadah ku dengan dzikir, dan lagi.lagi air mataku mengalir dengan derasnya. secepatnya ku basuh air mataku,lalu ku panjatkan doa. meminta ampun pada yang kuasa. meminta perlindungan dan pengarahan menuju jalan yang benar, dan tak ku lupa meminta penjelasan atas yang terjadi hari ini. Ya.. akhirnya aku sadar akan rasa yang hatiku alami. inilah yang dinamakan CINTA. CINTA kepada Rabb. aku ingat dengan doa malam yang pernah ku panjatkan.
"JIKA DIA ADALAH JODOHKU, MAKA SATUKANLAH. JIKA DIA BUKAN JODOHKU, MAKA JODOHKANLAH. sesungguhnya, Aku menyukainya bukan karena ketampanannya, bukan karena kekayaannya, bukan pula karna kepintarannya melainkan karena kebaikannya kepada semua orang dan yang terutama adalah kecintaanNya kepadaMu. agar kecintaanku kepadaMu semakin bertambah "
Selasa. Magrib menuju malam
Kulanjutkan bacaanku. akhirnya ku dapat jawaban atas rintisanku. ya... dengan cepatnya, mataku mulai berdiam diri. entahlah, mungkin dia lelah mengeluarkan air mata. atau dia menyimpannya untuk yang lebih berharga. tanganku memfokuskan mataku pada hal. 145 buku itu. "Hidup Ini Bukan Untuk D tangisi" yah... inilah yang harus aku akui. bahwasanya, hidup harus terus berjalan. walau beban yang dipikul semakin berat. ku blacklist kalimat dalam buku itu yang berkata
"Ya Allah jadikan aku rela dengan qadhaMu hingga aku tahu bahwa apa yang menjadi bagianku pasti akan datang padaku dan yang bukan bagianku tidak akan pernah menimpaku"
terus ku baca hingga halaman selanjutnya, dan ku dapati
"Jangan bersedih. Sebab rasa sedih akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa mendatang. Jangan Bersedih. Sebab Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci dari nikmat. Jangan Bersedih. Sebab sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi"
Selasa. Malam
Lagu.lagu yang dulu menjadi penyemangatku, lagu sebagian besar ku ketahui karenanya. ternyata hanya menjadi saksi bahwa, jalan hanya sampai d sini. lagu itu hanyalah sejarah kehidupanku. ya... tidak ada lagi suara yang dengan lantangnya menyampaikan "Jalan Masih Panjang" ... "Nantikan ku di batas waktu"... de el el. yang tinggal hanya deruan "MUHASABAH CINTA" ...

Selasa. Malam
Lampu mati. sepi... tidak sesepi hatiku. ku panggil gerembolan kurcaciku. ku buat suasana sepi menjadi bergelora akibat suara mereka. satu persatu lagu itu mereka lantunkan, walau tidak seindah penyanyi aslinya. setidaknya bisa mewakili dan menandakan akhir dari penantianku. bukan karena dia memilih yang lain melainkan ada rasa kecewa yang teramat dalam. Ya... karena ketidak jantanannya yang memutuskan tali ukhuwah.

Selasa. Malam
Malam ini aku hanya bisa menepik semua rasa yang sempat mengisi hatiku. ya... jika dia mengetahuinya, biarlah ini menjadi kebanggaannya, jika mereka memandang ke arahku dengan penuh kasihan, biarlah ini menjadi pelajaran atas kecerobohanku yang tidak bisa menjaga hatiku. dan jika mereka mengetahuinya dan menertawakanku, biarlah ini menjadi salah satu pembentuk senyumnya. Biarlah hari ini adalah hari terakhir mataku melihatnya.


......
......
(bersambung)

No comments:

Post a Comment