cinta adalah anugrah dari sang pencipta. Bahwa mencintai
adalah hak setiap individu. Cinta kepada Allah, cinta kepada orang tua, cinta
kepada saudara ataupun cinta kepada teman. Jangan pernah takut jatuh cinta. Karena
rasanya jatuh cinta tidak sesakit jatuh dari gedung lantai 2, jatuh cinta tak
sesakit jatuh dari motor, karena jatuh cinta seindah terbang keangkasa. Bagaimana dengan cinta kepada lawan jenis ? Tidak ada yang salah dan aneh dengan cinta. Karena
cinta adalah suatu kewarasan. Yang perlu
dipertanyakan adalah jika kau mencintai yang sejenis. Hehe
Bahkan Allah
berfirman dalam surah Ar Rum : 26
ومن ايته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمة ان في ذ لك لا يات لقوم يتفكرونDan sebagian dari dari tanda-tanda kebesaran Nya adalah Dia menciptakan pasangan–pasangan bagi kalian dari jenis kalian, agar kalian merasa tenang pada pasangan kalian dan Dia menjadikan diantara kalian rasa kasih sayang dan cinta. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda – tanda bagi orang-orang yang berfikir. (QS. Ar-Ruum: 26)
Memang
sesungguhnya Allâh tidak menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Allah menciptakan akal pikirin supaya ia bermain
dan bekerja bersama hati. Cinta butuh logika. Jangan sampai karena tidak mampu
memendam rasa cinta tersebut, akhirnya tanpa pikir panjang ia maju dan
menyatakan cintanya kepada si ehem itu dan alhasil ditolak. Karena kecewa ditolak,
ribuan kata gombal yang awalnya mengantarnya kepada si ehem akhirnya berubah
menjadi kata-kata kasar. Astagfirullah.
Jika kau kecewa, itu bisa dimafhumkan. Namun tidak dengan menuangkan
kekecewaanmu itu kepada hal-hal yang menjatuhkanmu dan membawamu kepada hal
yang negatif. Jangan kau buang rasa kecewamu itu karena jika ia muncul lagi ia
bahkan lebih perih dari sebelumnya.
Jadi bagaimana ?
Kekecewaan memang pahit. Orang sering tidak tahan menanggung rasa
kecewa yang dialaminya. Mereka cenderung membuang jauh-jauh sumber kekecewaan
tersebut. Tapi yang seperti ini tidak
dikehendaki oleh Islam.
Dalam suatu riwayat, Rasulullah mengajarkan :
“Ada tiga perkara dimana tidak seorang pun yang dapat terlepas darinya, yaitu prasangka, rasa sial, dan dengki. Dan aku akan memberikan jalan keluar bagimu dari semua itu, yaitu apabila timbul pada dirimu prasangka, janganlah dinyatakan, dan bila timbul di hatimu rasa kecewa, jangan cepat dienyahkan, dan bila timbul di hatimu dengki, janganlah diperturutkan.”
Dari hadis
di atas, rasa kecewa yang kita miliki
janganlah cepat-cepat dienyahkan. Tapi biarkanlah kekecewaan itu hilang dengan
pelan-pelan, biarkan ia hilang dengan sendirinya. Tidak dengan kau paksakan. Dengan
cara seperti ini, setidaknya bisa mengajarkan kita lebih tabah dan tidak
kehilangan kejernihan hati dalam suatu subjektivitas yang tajam. Walaupun proses
menghapus kekecewaan ini lebih lama dari pada menekan atau menghilangkan dengan
paksaan rasa kecewa itu.
Bagaimana cara agar saya dapat merasakan cinta tapi tidak kecewa ?
Bahwasanya
cintailah ia dengan sesederhana mungkin. Sebagaimana sebuah pesan dari
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, dalam kitab sunannya, nomor
1920.
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, karena bisa saja kekasihmu itu suatu hari nanti menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin karena bisa saja suatu hari musuhmu itu menjadi kekasihmu.
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
ReplyDeletetetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D