sepotong cerita

"kenapa teman-teman yang lebih kalem dari kita, ternyata sudah punya pacar. malah 'kita' yang serba heboh, lebih cerewet dari mereka malah tidak punya pacar"

"(tersenyum) belum waktunya"

"laku jeki kah ??"

"(masih tersenyum) Insya Allah"

"pasti orang berfikir kita sudah punya pacar"

"hehe baguslah"

"iya nah, baru ku nyadar deh"

------- .... ------

"hati itu punya hak untuk menyukai seseorang. tidak pantas ki untuk melarang atau mencoba menghapus rasa yang diciptakan oleh hati. melainkan kita cuma bisa menjaga agar hati kita utuh sepenuh dan hanya sebatas rasa mengagumi di dalam dada"

"baah, itu mi dibilang ... cinta itu bukan hanya memakai hati tapi juga otak."

"iyek, biasa tonji kurasa 'nyambungku dengan ini orang, kusukanya pribadinya' tapi hanya sebatas suka begitu ji. selalu otakku yang melawan lemahnya hati. setiap jatuh ka pada rasa seperti itu ... selalu kupikirkan lagi perjalananku yang masih panjang dan tekatku untuk menjaga hatiku utuh untuk kekasih yang terakhir"

"haha deh ... menutup hati ineh"

"bukan menutup hati , tapi menjaga hati"

"sama ji. tidak ada mentong niatku juga pacaran. memang dekatka sama kak u** tapi sebatas dekat begitu ji. sms yah sms. telpon yah telponan. tidak ada niat menuju ke arah pacaran. apalagi masih maba ki, 4 tahun pki baru bisa dapat gelar sarjana."

"bah"

"kalau pacaran meki dari sekarang, bisa-bisa belum dapat gelar sarjana putus mki. teja'. 4 tahun ini kaweh ... bukan waktu yang singkat"

"haha (ketawaku terpecahkan dengar keluhan uni)"

-----....-----

"kenapa itu **** tidak selesai" tugasnya?"

"issengi"

"edede itu mi kalau pacaran ji dibikin, tidak jadi tugas"

"bah"

"begitu mi itu susan, kalau pacaranki ... terpecahki pemikiran ta. apalagi kalau ngambek mi, edede sanging dia mami yang mau di urus."

"jomblo is the best"

"hahha iya"

------,,,-----

sepotong pembicaraan yang menemani dikala menunggu hujan reda. sepotong kisah yang jika diingat-ingat terus membuat senyum bermekaran di wajah. ada ada saja pemikiran temanku yang satu itu. bahkan, pemikiranku pun tak pernah sampai ke arah seperti itu. 

ouh iya, kami tidak rido jika kami disebut tidak laku. maaf yaah, bukannya tidak laku.... tapi memang tidak mau me'laku'kan diri dulu. stay dengan rutinitas kampus dulu. sibuk dengan laporan dulu. fokus dengan sejuta impian. hehehe