catatan hati seorang sahabat

*judulnya akibat nonton CHSI*

ternyata menjadi seorang sahabat itu sangat susah. aku kira, sahabat itu hanya sebatas selalu ada di kala senang maupun sedih atau sebatas penyandar ketika ia lelah. ternyata tidak sesimple itu. melainkan menjadi sahabat yang baik harusnya bisa menjadi panutan bagi kawannya, sebagai pemberi saran jika ia berada dalam jendela kegalauan. bahkan seorang sahabat harusnya mampu tegas mengiring temannya dalam kebajikan. pantaskah ia dikatakan sahabat yang baik jika ia melihat sahabatx jatuh di lubang kegelapan?

ternyata menjadi seorang sahabat itu tidak mudah. banyak makan hati. apalagi ketika semua waktu dan tenaga telah dikorbankan demi kebaikan sahabatnya, namun perjuangan ia dustakan. sakitnya tuh di sini *nunjuk hati*. terlebih ketika ia lebih memilih orang lain ketimbang sahabatnya sendiri *hati hancur berkeping-keping*

KADO SEJENIS RINDU (*note)

ukhuwah itu seutuhnya tentang rindu

yang membuat selalu tak sabar untuk bertemu

membuat terasa rugi jika tidak berbagi

ini adalah tentang hati

hati yang terikat atas dasar keimanan kepada Allah

rasa itu hadir karena ada kecintaan kepada Allah

tentang doa-doa yang saling bertaut

ia adalah tulus yang menjelma

 ia terasa rumit untuk diungkap namun nyata dalam kata sederhana

ia dalam untuk diselami karena ia adalah iman yang penuh makna

dapat mencintaimu karena Allah adalah kado yang indah

kutitip doa dan cintaku kepada angin dan hujan

semoga aroma dan rasanya dapat kau nikmati bersama senja

-kado sejenis rindu-

kado sejenis rindu (2)

note dik: 2 januari 2008 via blogging

kita berada di ranah rantau. walau jarak memisahkan,  suhu dan waktu membedakan kita. tp masih ada angin yang akan setia menyampaikan pesan rinduku padamu uttiku :)) 

siapa sangka, aku bisa menginjakkan kakiku ke 'tanah rendah' ini. negeri kincir angin terbesar di dunia, pemilik bunga tulip yang indah, heum tapi kalau kuingat buku sejarahku yang menceritakan tentang kejamnya penjajah Belanda ... aku jadi ciut. aku takut jika jiwa dan diriku di jajah di sini, di ranah rantauku, An :(( 

oh iya, kalau nanti kau libur semester, aku ingin mengajakmu ke sini. kita berfoto-foto ria, naik sepeda klasik mengelilingi jantung kota Amsterdam. uang? heum kau harus menabung dari sekarang, An! haruss! kalau kau mau, kau juga bisa kuliah di sini. kalau kau mau, nanti aku carikan beasiswa. kau mau, An? 

setahun ini, mungkin aku agak sibuk. tapi pasti yah pasti akan kuluangkan waktuku untuk say hello padamu, An :). setahun ini, sembari aku kuliah aku juga ikut kursus bahasa Belanda bersama mahasiswa Indonesia yang kuliah di sini. ternyata banyak loh An orang Indonesia yang tinggal bahkan menetap di sini.
heum ... sudah dulu yah An, nanti kuceritakan lagi yang lebih panjang. kutunggu postinganmu :))